Skip to main content

CARA MENGUKUR DAN MENENTUKAN UKURAN CINCIN


Ketika anda akan membeli sebuah cicin baik itu cincin emas atau cincin perak, biasanya ukuran cincin ditentukan oleh nomor misyalnya ukuran 10, ukuran 15, dst. Ditoko perhiasan, biasanya memang ukuran cincin memang ditentukan dengan penomoran seperti itu bukan dengan diameter atau keliling. Lalu bagaimana caranya mengetahui nomor cincin yang sesuai dengan ukuran jari anda atau pasangan? Berikut tips praktis untuk menentukan ukuran cincin yang standar dan berlaku umum
Untuk menentukan ukuran cincin yang tepat, anda harus mengetaui terlebih dahulu diameter cincin atau keliling jari anda. Jadi anda bisa menemukan ukuran cincin dengan 2 metode berikut

MENGUKUR LINGKAR JARI

Ketika mengukur lingkar jari, sebaiknya anda perhatikan tips berikut :

  • Untuk perhitungan jari, sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau siang hari, yaitu ketika jari masih berada dalam keadaan hangat. Sedangkan pada malam hari, ketika suhu menjadi dingin, ukuran jari cenderung menyusut yang akan menyebabkan pengukuran jari kurang valid
  • Untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan, sebaiknya lakukan perhitungan sebanyak 3-4 kali
Ukur diameter jari yang akan dipakaikan cincin. Untuk lebih mudahnya anda bisa menggunakan bantuan secarik kertas. Berikut selengkapnya :




  1. Siapkan kertas sebagai alat bantu, potong memanjang dengan lebar ±1cm. Panjang kertas disesuaikan agar cukup melingkar pada jari, ±10cm cukup
  2. Lingkarkan kertas tadi pada jari anda untuk menemukan ukuran lingkaran jari/ keliling jari, beri tanda pada kertas tersebut pada bagian dimana anda merasa pas dan nyaman. Jangan terlalu kendor dan jangan terlalu pas
  3. Ukur panjang kertas sampai tanda yang tadi anda berikan. Panjang tersebut merupakan keliling jari anda
  4. Cocokan ukuran keliling jari anda pada tabel dibawah

MENGUKUR CINCIN YANG SUDAH ADA
  1. Jika anda memiliki cincin yang sudah pas dan nyaman di jari, anda bisa menggukur diameter cincin tersebut
  2. Siapkan cincin yang pas ditangan anda
  3. Ukur diameter / garis tengah cincin
  4. cocokan ukuran diameter pada tabel dibawah
NB : 
HASIL JANGAN PERNAH DIBULATKAN , DAN DIMULAI DARI 0 UNTUK MENENTUKAN UKURAN CINCIN

Ukuran Size Cincin berdasarkan Lingkar Jari:
#Size 5 (setara 16), diameter / garis tengah 1.56cm, keliling

lingkaran 4.9-5.5cm
#Size 6 (setara 17), diameter / garis tengah 1.65cm, keliling

lingkaran 5.6-5.9cm
#Size 7 (setara 18), diameter / garis tengah 1.74cm, keliling

lingkaran 6cm-6,1
#Size 8 (setara 19), diameter / garis tengah 1.84cm, keliling

lingkaran 6,2-cm-6,4
#Size 9 (setara 20), diameter / garis tengah 1.90cm, keliling

lingkaran 6,5cm-6,8cm

Comments

Popular posts from this blog

Awal berdirinya kerajaan Badung Bali

Berdasarkan sumber – sumber sejarah, bekas atau bukti-bukti peninggalan masa lampau dapat diketahui, bahwa yang kemudian menjadi wilayah  Kerajaan Badung  berdasarkan  tempat ditemukannya artefak,  diantaranya :  Prasasti Blanjong  di Sanur  yang berangka  tahun  913 Masehi.  Pura Maospahit   Grenceng  dan  Tonja , Sumerta pada abad ke-14. Bukti peninggalan artefak Pura dengan langgam arsitekturnya, institusi dan lain – lainnya memberikan fenomena kehidupan komunitas  yang sudah teratur pada jaman itu. Dari sisi bentang alam, wilayah Badung bercirikan kawasan agraris dan dikelilingi pantai yang cocok untuk pelabuhan, aktivitas perdagangan laut yang cukup tua usianya (Kuta, Sanur). Produksi kerajinan seperti gerabah ( penyobekan ) juga menunjukkan corak kuno seperti yang masih dibuat di Desa  Lumintang. 1) Ekspedisi Patih Majapahit ( Gajah Mada ) disert...

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN KARANGASEM BALI INDONESIA

Asal-Usul Kata ‘Karangasem’ Gunung Lempuyang yang berada di sebelah Timur Laut kota Amlapura, pada mulanya bernama Adri Karang, yang berarti ‘Gunung Karang’. Pandita Agnijaya datang ke Bali tahun 1150 M mengemban bhisama: Gumawyeana dharma rikang Adri Karang maka kerahayuaning jagat Bangsul. Bhisama di atas termuat dalam prasasti Sading C yang terdapat di Griya Mandara, Munggu Badung. Pandita Agnijaya kemudian membuat tempat suci di puncak Gunung Lempuyang yang sekarang bernama Pura Luhur Lempuyang, sebagai tempat bersemadi. Tempat bersemadi ini disebut Karang Semadhi. Dari kata ‘Karang Semadhi’ inilah yang menjadi ‘Karangasem’. Sementara itu kata Lempuyang berasal dari kata lampu + hyang. Kata lampu berarti ‘terpilih’, ‘disukai’, dan hyang berarti ‘dewa’. Jadi Lempuyang berarti tempat suci yang dipilih atau disukai oleh para dewa. Sedangkan nama Amlapura tidak ada prasasti yang menyebutkan kata itu. Kemungkinan kata Amlapura tercipta pada jaman Dalem Watur Enggong di ...

Kisah Perjalanan Raden Ayu Pemecutan / Raden Ayu Siti Khotijah

  Taru rambut ini tumbuh tepat di pusara atau makam kramat Raden Ayu Pemecutan alias Gusti Ayu Made Rai berada di tengah setra Badung, tepatnya di jalan Gunung Batukaru sekarang. Di bawah sebuah pohon kepuh yang besar, ada sebuah kuburan yang khusus untuk salah seorang keluarga Puri Pemecutan yang bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Pemecutan. Bagaimana bisa terjadi adanya taru rambut pada sebuah makam kramat tersebut? Kisah ceritanya adalah sebagai berikut : Tersebutlah seorang raja di Puri Pemecutan yang bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Salah seorang putri beliau bernama Gusti Ayu Made Rai. Sang putri ketika menginjak dewasa ditimpa penyakit keras dan menahun yakni sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tidak kunjung sembuh pula. Sang raja ketika itu mengheningkan bayu sabda dan idep, memohon kehadapan Hyang Kuasa, di merajan puri. Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan sabda pa...