Skip to main content

QR Payment, Cara Bayar Kekinian ‘Newbie’ di Indonesia

Written by:
Fitriya Fitriya • 11 Desember 2017
Kehadiran sistem pembayaran yang sarat akan teknologi terus berkembang. Salah satunya, sistem pembayaran dengan teknologi QR Code (Quick Response Code) atau QR Payment yang digadang-gadang bakal menjadi cara bayar utama, karena lebih praktif dan efisien.
Kendati bukan sesuatu yang terbilang baru, namun cara bayar dengan QR Code memang relative belum begitu populer di Indonesia. Meskipun cashless society (masyarakat tanpa uang tunai) sudah sejak lama diperkenalkan, namun yang cukup akrab digunakan berupa kartu nontunai, seperti kartu debit, kartu kredit, dan kartu nontunai belanja lainnya.

Dan model pembayaran dengan sistem QR Code ini, rencananya siap diluncurkan serta jadi cara bayar kekinian di Indonesia ke depannya. Ini terbukti dari maraknya industri jasa keuangan atau perbankan yang sudah mulai mengembangkan sistem pembayaran yang terbilang baru (newbie) di Tanah Air.

Sejumlah bank mengaku sudah siap meluncurkan cara bayar ini, karena tak perlu mengguakan mesin EDC (Electronic Data Capture) atau alat penggesek kartu, baik kartu debit maupun kartu kredit dan kartu nontunai lainnya. Ada beberapa bank yang bersiap meluncurkan layanan pembayaran dengan QR Code dalam waktu dekat, seperti BCA, BTN, dan Bank Mandiri.
Harus diakui, sejauh ini QR Payment di Indonesia masih bersifat khusus. Artinya, hanya untuk aplikasi penerbit uang elektronik dan merchants tertentu, alias yang sudah bekerjasama dan memiliki fasilitas layanan QR Code saja yang bisa dilakukan pembayaran dengan pemindaian kode ini. Dengan kata lain, QR Payment di Indonesia selama ini belum open system.

Sebagai contoh, pemindai yang ada pada aplikasi Sakuku ataupun T-Cash dan lainnya hanya bisa digunakan untuk membayar dengan QR Code pada merchants yang sudah bekerjasama.

Kabarnya, sistem pembayaran QR Code ini nantinya akan lebih terbuka, bersifat lebih umum penggunaannya, tidak terbatas pada penerbit uang elektronik pada aplikasi dan merchants tertentu saja.
Tapi, menurut pengakuan Corporate Secretary PT Bank Central Asia (BCA), Jan Hendra, nantinya QR Payment ini bisa digunakan oleh semua. Tak lain, ini juga sebagai upaya untuk mendukung program Bank Indonesia (BI) yang menerapkan sistem pembayaran National Payment Gateway (NPG/gerbang pembayaran nasional).

Lalu, Apa itu QR Payment?

Ilustrasi QR Payment

QR Payment adalah sistem pembayaran elektronik dengan memindai QR Code. Ini bisa digunakan untuk transaksi di outlet (gerai) langsung maupun e-commerce (perdagangan online).
> Sesuai dengan namanya, Quick Response Code, maka pembayaran dilakukan secara cepat dan mudah, tak butuh lagi kartu yang harus digesekkan ke mesin EDC. Karena dalam kode tersebut berisi informasi yang secara cepat direspons oleh aplikasi pemindai di smartphone (Ponsel pintar).

QR Code Biasa Digunakan Industri Manufaktur
Sebenarnya, teknologi QR code ini awalnya digunakan kalangan industri manufaktur untuk melakukan inventarisir barang-barang produksinya. Namun lambat laun mulai bergeser ke fungsi-fungsi lainnya.

Kalau diperhatikan, sistem memindai kode batang (barcode scanning) selama ini sudah kerap digunakan untuk menandai produk-produk yang dijual di pasar modern, seperti minimarket, supermarket, toserba, dan lainnya.

Barcode tersebut berisi sejumlah informasi mulai dari jenis atau nama produk beserta harganya. Sehingga memudahkan kasir menghitung jumlah belanjaan.
Bila Anda belanja di supermarket, ketika akan menyelesaikan belanja dan akan melakukan pembayaran, maka Anda bisa melihat sang Kasir memindai kode yang tertera di sepotong kertas tertempel di setiap produk pada mesin pemindai (scanner), hingga muncul nama dan harga produk di layar komputer kasir.

Namun, seiring berkembangnya teknologi, barcode scanner ini diaplikasikan pada sistem pembayaran. Harapannya, pembayaran bisa dilakukan secara nontunai yang efektif dan efisien, karena selain cashless, juga paperless sebab tak perlu ada struk alias bukti pembayaran tercetak di kertas.

Di mana, sistem pembayaran ini jelas berbeda. Meski sama-sama nontunai, jika selama ini kita melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit maupun kartu debit, dan kartu nontunai lainnya, maka Kasir akan meminta kartu untuk digesekkan ke mesin EDC, kemudian kita harus memasukkan digit angka PIN (Postal Index Number) atau tanda tangan untuk menyelesaikan transaksi pembayaran.
Kendati sudah kategori sistem pembayaran nontunai alias cashless, cara itu dinilai sudah dianggap konvensional. Karena masih melalui beberapa tahapan dalam proses pembayaran. Sehingga transaksi nontunai mulai bergeser dan beralih dengan sacara yang lebih praktis, salah satunya adalah QR Payment.

Bisa dibayangkan, bukan? Bagaimana mudah dan cepat proses pembayaran dengan QR Code ini? Bisa dipastikan berpotensi mengurangi antrian panjang di lorong Kasir Supermarket seperti yang selama ini terjadi.

Bagaimana Cara Menggunakan QR Payment?

Ilustrasi QR Payment

Secara umum, untuk bisa melakukan transaksi pembayaran menggunakan QR Code, cukup mengunduh aplikasi yang menyediakan layanan QR Payment di smartphone. Kemudian melakukan registrasi (pendaftaran) seperti mengisisi data diri dan informasi yang dibutuhkan.

Lalu, bagaimana cara kerja pembayaran melalui QR Code ini? Sangat mudah, cukup memindai kode QR dengan aplikasi yang ada di ponsel, maka sejumlah tagihan Anda pun sudah terbayar. Kode QR ini biasa dikenal dengan barcode scanner, yaitu suatu kode yang bisa dibaca oleh sistem disebut NFC (Near Field Communication/komunikasi jarak dekat).

Berikut tahapan QR Payment secara umum :
  • Unduh aplikasi mobile banking atau e-wallet
  • Buka aplikasi yang terinstall di smartphone tersebut
  • Pilih menu yang pembayaran dengan QR
  • Lanjutkan dengan memindai (scan) QR Code yang tertera pada struk pembelian
  • Berikutnya akan ada konfirmasi bahwa transaksi pembayaran selesai

Pilih, Top Up Saldo atau Terkoneksi Rekening Bank
Ilustrasi QR Payment
Sejauh ini untuk bisa mengguakan QR Payment, masih didasarkan pada jumlah saldo yang terisi pada aplikasi. Selama aplikasi QR Payment tersebut berisi saldo yang mencukupi, maka bisa digunakan untuk membayar tagihan belanja.

Salah satu jajaran di PT. Bank Central Indonesia (BCA), David Sumual, saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa kedepannya transaksi pembayaran menggunakan QR Code ada beberapa pilihan. Pada aplikasi QR Payment nantinya ada pilihan, apakah ingin mengisi (top up) saldo, atau langsung terhubung ke rekening bank.
Dengan demikian, QR Code tersebut terkoneksi langsung dengan rekening tabungan yang ada di kartu debit atau kartu kredit. Sehingga tidak perlu mengisi saldo pada aplikasi di smartphone, karena fungsinya memang sama seperti kartu debit dan kartu kredit seperti biasanya, hanya saja media untuk transaksi berubah menjadi virtual melalui QR Code tersebut.

Banyak Negara Sudah Terapkan QR Payment

Ilustrasi QR Payment


QR Payment sudah diterapkan di banyak negara seperti India, China, Amerika Serikat, Afrika dan beberapa negara lainnya. Terbaru adalah Singapura, beberapa bank negeri Singa itu akan meluncurkan pembayaran berbasis QR Code pada pertengahan 2018.

Setidaknya ada 7 bank di Singapura yang siap menawarkan sistem pembayaran menggunakan QR Code, diantaranya DBS Bank, HSBC, UOB, OCBC, Citibank, Standard Chartered Bank, dan Maybank. Mereka bekerjasama dengan NETS QR (Network for Electronic Transfer Singapore).

Nantinya, bagi yang menggunakan platform pembayaran dengan QR Code bisa menerima pembayaran dari pelanggan yang menggunakan NETSPay, DBS PayLah!, OCBC Pay Anyone, dan UOB Mighty, dan lainnya.
Di Indonesia, Pembayaran dengan QR Code Sudah Ada lho, Apa Saja?



Sebagaimana uraian di atas, pembayaran menggunakan QR Code memang bukan hal baru lagi, namun fungsinya masih terbatas. Lalu, apa saja aplikasi di Indonesia yang sudah bisa digunakan untuk melakukan transaksi QR Payment? Berikut beberapa contoh aplikasi yang dilengkapi dengan fitur pembayaran QR Code:

Aplikasi Gojek
Siapa yang tak kenal dengan transportasi online berbasis aplikasi yang satu ini. Ya, aplikasi layanan jasa serba ada ini ternyata sudah memiliki fitur pembayaran berbasis QR Code, lho! Tak percaya? Bisa cek aplikasi Gojek Anda, lalu lihat bagian menu kanan atas, Anda akan menemukan icon yang di bawahnya bertuliskan ‘SCAN QR’.

Sakuku
Aplikasi uang elektronik yang bisa digunakan untuk transaksi belanja pada merchants yang sudah bekerjasama, juga memiliki fitur pembayaran menggunakan QR Code.
T-Cash
Aplikasi keluaran Telkomsel ini juga memiliki fungsi yang sama dengan aplikasi-aplikasi lainnya tersebut. Sebagai uang elektronik, fitur T-Cash juga dilengkapi dengan QR Code untuk transaksi pembayaran secara online maupun offline.

JD.ID
Anda tentu tidak asing lagi dengan e-commerce ini. Aplikasi JD.ID juga sudah dilengkapi dengan fitur pembayaran menggunakan QR Code untuk semakin memudahkan konsumennya melakukan transaksi belanjanya.

Lazada
Salah satu market place ini juga sudah mengaplikasikan sistem pembayaran melalui QR Code. Bila Anda sudah memiliki aplikasi belanja ini, bisa dicek menu QR Code yang tertera untuk membayara secara QR Payment.

Kesemua aplikasi itu tidak terkoneksi langsung dengan rekening bank ataupun kartu kredit Anda. Bila ingin membayar sesuatu menggunakan fasilitas QR Code pada aplikasi tersebut, Anda harus mengisi saldo terlebih dahulu.

Hidup Makin Mudah dengan QR Payment
Di rea millennial ini, hampir semua orang pasti punya yang namanya ponsel. Terlabih lagi di daerah yang akses informasi digitalnya cukup mudah, tentu smartphone bukan lagi barang langka dan tidak bisa dijangkau. Dengan teknologi, semua semakin mudah dan cepat, termasuk transaksi pembayaran dengan QR Code. Dikatakan praktis karena penyampaian informasi harga dan tagihan serta responsnya juga cepat. Artinya, Anda harus punya smartphone terlebih dulu untuk bisa menggunakan layanan pembayaran berbasis QR Code atau QR Payment ini.

Jadi, kemanapun kita pergi, tak perlu risau bila dompet yang berisi kartu debit, kartu kredit, atau kartu nontunai lainnya tertinggal. Asalkan ponsel masih di genggaman, apapun tetap bisa dibayar hanya dengan QR Payment. Tinggal scan, bill sudah terbayar. Simple, bukan? Jelas, ini semakin memudahkan upaya membangun cashless society di Indonesia, kan?

sumber berita :
https://www.cermati.com/artikel/qr-payment-cara-bayar-kekinian-newbie-di-indonesia




Comments

Popular posts from this blog

Awal berdirinya kerajaan Badung Bali

Berdasarkan sumber – sumber sejarah, bekas atau bukti-bukti peninggalan masa lampau dapat diketahui, bahwa yang kemudian menjadi wilayah  Kerajaan Badung  berdasarkan  tempat ditemukannya artefak,  diantaranya :  Prasasti Blanjong  di Sanur  yang berangka  tahun  913 Masehi.  Pura Maospahit   Grenceng  dan  Tonja , Sumerta pada abad ke-14. Bukti peninggalan artefak Pura dengan langgam arsitekturnya, institusi dan lain – lainnya memberikan fenomena kehidupan komunitas  yang sudah teratur pada jaman itu. Dari sisi bentang alam, wilayah Badung bercirikan kawasan agraris dan dikelilingi pantai yang cocok untuk pelabuhan, aktivitas perdagangan laut yang cukup tua usianya (Kuta, Sanur). Produksi kerajinan seperti gerabah ( penyobekan ) juga menunjukkan corak kuno seperti yang masih dibuat di Desa  Lumintang. 1) Ekspedisi Patih Majapahit ( Gajah Mada ) disertai Para Arya ke Pulau Bali dalam usaha mempersatukan wilayah Nusantara. Khususnya Arya Damar (Adi

Liburan sekolah, ribuan wisatawan banjiri Tanah Lot Bali

Tanah lot. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya Merdeka.com - Jelang Tahun Baru 2016, sejumlah wisatawan dari Pulau Jawa mulai membanjiri tempat-tempat wisata di Bali. Salah satunya yang paling diminati adalah objek wisata Tanah Lot. Selain menanti keindahan matahari terbenam di pantai ini, wisatawan juga dilarutkan dengan keunikan berbagai hal yang bersifat mistis. Sehari sebelum perayaan Natal, wisata Tanah Lot yang terletak di wilayah Selatan Kabupaten Tabanan ini sudah mulai dijejali wisatawan domestik. Bahkan puluhan bus wisata hingga harus parkir di pinggir jalan pintu masuk gerbang objek wisata Tanah Lot, lantaran areal parkir seluas lebih dari 1,5 haktare penuh. Manajer Operasional DTW Tanah Lot Ketut Toya Adnyana mengatakan, sudah sepekan ini terjadi lonjakan kenaikan yang luar biasa. Katanya, kalau hari Sabtu dan Minggu biasa sekitar 7.000 sampai 8.000-an pengunjung. Dari data yang tercatat jumlah kunjungan dari Januari sampai tanggal 24 Desember 2015, sudah mencapa

Kisah Perjalanan Raden Ayu Pemecutan / Raden Ayu Siti Khotijah

  Taru rambut ini tumbuh tepat di pusara atau makam kramat Raden Ayu Pemecutan alias Gusti Ayu Made Rai berada di tengah setra Badung, tepatnya di jalan Gunung Batukaru sekarang. Di bawah sebuah pohon kepuh yang besar, ada sebuah kuburan yang khusus untuk salah seorang keluarga Puri Pemecutan yang bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Pemecutan. Bagaimana bisa terjadi adanya taru rambut pada sebuah makam kramat tersebut? Kisah ceritanya adalah sebagai berikut : Tersebutlah seorang raja di Puri Pemecutan yang bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Salah seorang putri beliau bernama Gusti Ayu Made Rai. Sang putri ketika menginjak dewasa ditimpa penyakit keras dan menahun yakni sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tidak kunjung sembuh pula. Sang raja ketika itu mengheningkan bayu sabda dan idep, memohon kehadapan Hyang Kuasa, di merajan puri. Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan sabda pandit