Skip to main content

Raih Gelar Pulau Terindah Dunia, Bali Banjir Wisman


Dream Land Beach, Bali (Foto: pxwallpaper.com)

Merdeka.com - Baru-baru ini, Bali kembali mendapat penghargaan bergengsi. Sebuah majalah pariwisata terpercaya Conde Nast Traveler menobatkan Pulau Dewata sebagai pulau terindah di dunia tahun 2015.

Hal ini membawa dampak cukup positif bagi perkembangan pariwisata Bali. Dibuktikan dengan kedatangan turis Rusia yang mengalami peningkatan hingga 25,28 persen di awal 2016.

Dari catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah kedatangan turis asing asal Rusia ke Bali selama Januari-Februari 2016 mencapai 12.616 orang. Sedangkan pada tahun 2015, hanya menyentuh 10.070 orang.

"Angkanya memang naik. Conde Nast Traveler memberi pengaruh yang tidak sedikit lantaran majalah pariwisata itu memuat beragam artikel soal keindahan Bali," terang Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Agung Yuniartha, melalui keterangan tertulis yang diterimaDream.co.id pada Jumat, 8 April 2016.

Agung juga memaparkan beberapa destinasi wisata favorit yang kerap dikunjungi wisman Rusia. Salah satu tempat yang tak boleh dilewatkan yaitu Pantai Kuta karena lokasinya tak pernah sepi.

Selain spot yang sangat menantang untuk berselancar, Pantai Kuta juga dianggap sebagai tempat yang pas untuk menikmati desir ombak yang ketinggiannya bisa mencapai lebih dari satu meter.

Destinasi favorit lainnya yaitu Pantai Sanur yang berombak lebih tenang dan dikenal dengan panorama matahari terbit yang indah.

Lokasinya yang berada di tengah-tengah kota Denpasar membuat para wisman rela bangun Subuh demi menyaksikan pemandangan matahari terbit.

"Pantai Dream Land juga ikut jadi buruan wisman Rusia. Juga Pantai Jimbaran dan Pantai Nusa Dua," tambah Agung.

Peningkatan angka kunjungan wisman Rusia tadi juga ikut dikomentari pengamat pariwisata, Dewa Nyoman Putrawan. Menurutnya, publikasi di Conde Nast Traveler memang berpengaruh besar. Tapi di sisi lain, kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk 169 negara, termasuk Rusia, dinilai ikut menyumbang kontribusi besar.

"Regulasi yang kaku sudah disederhanakan. Wisman bisa langsung terbang, bisa langsung berwisata ke Indonesia tanpa perlu menunggu jadinya visa. Cost pengurusan jadi bisa dialihkan ke hal lain. Dampaknya sangat besar," terang Nyoman.

Ke depan, Nyoman berharap akan ada perusahaan penerbangan nasional yang menyediakan layanan penerbangan langsung untuk rute Denpasar-Rusia pergi-pulang, sehingga menambah peluang kunjungan wisman ke Bali.

Comments

Popular posts from this blog

Awal berdirinya kerajaan Badung Bali

Berdasarkan sumber – sumber sejarah, bekas atau bukti-bukti peninggalan masa lampau dapat diketahui, bahwa yang kemudian menjadi wilayah  Kerajaan Badung  berdasarkan  tempat ditemukannya artefak,  diantaranya :  Prasasti Blanjong  di Sanur  yang berangka  tahun  913 Masehi.  Pura Maospahit   Grenceng  dan  Tonja , Sumerta pada abad ke-14. Bukti peninggalan artefak Pura dengan langgam arsitekturnya, institusi dan lain – lainnya memberikan fenomena kehidupan komunitas  yang sudah teratur pada jaman itu. Dari sisi bentang alam, wilayah Badung bercirikan kawasan agraris dan dikelilingi pantai yang cocok untuk pelabuhan, aktivitas perdagangan laut yang cukup tua usianya (Kuta, Sanur). Produksi kerajinan seperti gerabah ( penyobekan ) juga menunjukkan corak kuno seperti yang masih dibuat di Desa  Lumintang. 1) Ekspedisi Patih Majapahit ( Gajah Mada ) disert...

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN KARANGASEM BALI INDONESIA

Asal-Usul Kata ‘Karangasem’ Gunung Lempuyang yang berada di sebelah Timur Laut kota Amlapura, pada mulanya bernama Adri Karang, yang berarti ‘Gunung Karang’. Pandita Agnijaya datang ke Bali tahun 1150 M mengemban bhisama: Gumawyeana dharma rikang Adri Karang maka kerahayuaning jagat Bangsul. Bhisama di atas termuat dalam prasasti Sading C yang terdapat di Griya Mandara, Munggu Badung. Pandita Agnijaya kemudian membuat tempat suci di puncak Gunung Lempuyang yang sekarang bernama Pura Luhur Lempuyang, sebagai tempat bersemadi. Tempat bersemadi ini disebut Karang Semadhi. Dari kata ‘Karang Semadhi’ inilah yang menjadi ‘Karangasem’. Sementara itu kata Lempuyang berasal dari kata lampu + hyang. Kata lampu berarti ‘terpilih’, ‘disukai’, dan hyang berarti ‘dewa’. Jadi Lempuyang berarti tempat suci yang dipilih atau disukai oleh para dewa. Sedangkan nama Amlapura tidak ada prasasti yang menyebutkan kata itu. Kemungkinan kata Amlapura tercipta pada jaman Dalem Watur Enggong di ...

Kisah Perjalanan Raden Ayu Pemecutan / Raden Ayu Siti Khotijah

  Taru rambut ini tumbuh tepat di pusara atau makam kramat Raden Ayu Pemecutan alias Gusti Ayu Made Rai berada di tengah setra Badung, tepatnya di jalan Gunung Batukaru sekarang. Di bawah sebuah pohon kepuh yang besar, ada sebuah kuburan yang khusus untuk salah seorang keluarga Puri Pemecutan yang bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Pemecutan. Bagaimana bisa terjadi adanya taru rambut pada sebuah makam kramat tersebut? Kisah ceritanya adalah sebagai berikut : Tersebutlah seorang raja di Puri Pemecutan yang bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Salah seorang putri beliau bernama Gusti Ayu Made Rai. Sang putri ketika menginjak dewasa ditimpa penyakit keras dan menahun yakni sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tidak kunjung sembuh pula. Sang raja ketika itu mengheningkan bayu sabda dan idep, memohon kehadapan Hyang Kuasa, di merajan puri. Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan sabda pa...