1 lagi kehebatan putra bangsa Indonesia, bisa merakit pesawat terbang jenis STOL (Short Take-Off and Landing)
Disinilah Pemerintah Indonesia harus segera hadir untuk membina dan mendukung kreatifitas serta keahlian putra bangsa Indonesia.
Suyanto alias Heri Santoso, pria kelahiran Lamongan yang memiliki keahlian merancang dan membuat pesawat STOL.
Aksi Suyanto alias Heri Santoso yang membawa pulang pesawat hasil rakitannya sendiri ke kampung halamannya, di Dusun Trongglonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, mencuri banyak perhatian.
Dari data yang dihimpun oleh Beritajatim.com, pria jenius ini lahir di Lamongan pada tahun 1980. Meski pendidikan terakhirnya hanya lulusan STM (Sekolah Teknik Menengah), kemampuannya dalam merakit pesawat tak diragukan lagi.
Saat dikonfirmasi, Suyanto membenarkan, jika pendidikan formal yang ia tempuh hanya sampai bangku STM dan tak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. “Saya lulusan STM PGRI Babat, Mas,” ujar Suyanto, Rabu (15/12/2021).
Mengenai kemampuannya membuat pesawat, Suyanto mengungkapkan bahwa hal itu ia dapatkan dari Amerika Serikat. “Saya berangkat ke Alaska, Amerika setelah keluar STM, pada sekitar tahun 2002,” sambung Suyanto.
Suyanto menambahkan, ia berangkat ke Amerika berkat ajakan dari salah seorang kenalannya. Selama di Amerika ini, Suyanto bekerja di sebuah industri pembuatan pesawat. Seiring berjalannya waktu, Suyanto lantas mengasah keahliannya dalam membuat pesawat jenis STOL (Short Take-Off and Landing), mulai dari proses desain, hingga pengerjaannya. Tak tanggung-tanggung, keahlian Suyanto dalam membuat pesawat ini pun telah diakui secara resmi, dibuktikan dalam sebuah sertifikat yang ia kantongi dari Amerika.
“Saya di sana selama 4 tahun lebih dan memegang setifikat desainer pesawat dari Amerika,” tutur bapak dari dua anak tersebut.
Kini, berbekal pengalaman selama di Amerika, membuat pesawat bukan lagi hal yang mustahil bagi seorang Suyanto. Bahkan, kata Suyanto, membuat pesawat menjadi hal yang mudah baginya.
“Kalau alat-alatnya lengkap, tidak sulit. Bagi saya, merancang pesawat dan membuat pesawat itu sangat mudah. Kita harus menguasai matematika dan fisikanya,” bebernya. Hingga kini, Suyanto telah berhasil memproduksi 3 unit pesawat. Dan pesawat yang dibawa ke kampung halamannya ini merupakan pesawat ketiga yang ia rakit. “Kalau pesawat pertama dan kedua adalah pesanan dari Ceko-Slowakia,” ucap Suyanto.
Lebih lanjut, Suyanto berharap, keahliannya dalam membuat pesawat ini dapat memberikan dampak positif bagi negaranya tercinta, Indonesia, khususnya dalam pengembangan pembuatan pesawat. “Jadi tidak ada salahnya, karena kita membuat pesawat untuk kemajuan bangsa dan negara. Intinya kita jangan sampai kalah dengan negara lain,” pungkasnya.
Ditambahkan lagi, masih menurut pengakuan Suyanto, pesawat buatannya ini bisa terbang dengan ketinggian 10.000 kaki dengan kapasitas bahan bakar 75 liter berdurasi 4 jam.
Comments
Post a Comment