Skip to main content

Wanagiri Hidden Hills, Jadi Tempat Selfie Kekinian di Bali


Kepopuleran Bali sebagai destinasi terbaik untuk liburan memang sudah enggak diragukan lagi. Banyak tempat-tempat seru yang bisa kamu jelajahi selama berada di sana, terutama destinasi wisata alamnya. Enggak heran kalau Pulau Dewata selalu ramai dikunjungi traveler baik lokal maupun mancanegara setiap harinya.


Untuk kamu yang punya rencana liburan ke sana dalam waktu dekat ini, pasti sudah membuat rencana perjalanan. Dari sekian banyak daftar tempat yang dikunjungi, kira-kira kamu sudah memasukkan Wanagiri Hidden Hill ke dalam daftar destinasi traveling belum?
Wanagiri Hidden Hills
Destinasi tersebut memang terhitung masih baru. Namun, bukan berarti kamu harus melewatkannya saat liburan nanti. Kecantikan tempat ini nggak bakal bikin kamu menyesal saat mengunjunginya. Terutama buat kamu yang senang dengan jenis wisata selfie.
Sepanjang tahun 2017 ini, nama Wanagiri Hidden Hill memang lagi populer banget di media sosial. Alasannya tentu saja karena tempat hits yang berlokasi di Jl. Munduk, Wanagiri, Sukasada, Buleleng ini memiliki pesona keindahan yang mampu bikin siapa saja yang melihatnya merasa terhipnotis dan jatuh hati.

Lukisan alam cantik yang menggambarkan indahnya pegunungan, pepohonan hijau yang asri, serta hamparan danau dapat terlihat jelas dari tempat ini. Selain panoramanya, udara sejuk dan segar juga menjadi nilai tambah yang membuat kawasan wisata ini layak untuk dikunjungi. Pas banget rasanya kalau kamu mengunjungi destinasi tersebut sebagai tempat bersantai.


Selain bersantai dan menikmati indahnya panorama alam di sana, satu hal yang enggak boleh dilewatkan adalah berwisata selfie. Wanagiri Hidden Hill ini punya banyak spot-spot unik yang bisa dimanfaatkan oleh kamu yang ingin mencari konten seru untuk diunggah ke Instagram. Mulai dari ayunan, sangkar burung, gardu pandang yang berbentuk seperti perahu, dan masih banyak lagi. Semua anjungan ini menghadap langsung ke Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang dikelilingi oleh hutan rindang.
Untuk kamu yang ingin datang ke sana, jangan lupa untuk menyiapkan kocek untuk membayar tiket masuk dan tiket terusan anjungan ya! Tenang, biayanya sangat terjangkau kok.

Comments

Popular posts from this blog

Awal berdirinya kerajaan Badung Bali

Berdasarkan sumber – sumber sejarah, bekas atau bukti-bukti peninggalan masa lampau dapat diketahui, bahwa yang kemudian menjadi wilayah  Kerajaan Badung  berdasarkan  tempat ditemukannya artefak,  diantaranya :  Prasasti Blanjong  di Sanur  yang berangka  tahun  913 Masehi.  Pura Maospahit   Grenceng  dan  Tonja , Sumerta pada abad ke-14. Bukti peninggalan artefak Pura dengan langgam arsitekturnya, institusi dan lain – lainnya memberikan fenomena kehidupan komunitas  yang sudah teratur pada jaman itu. Dari sisi bentang alam, wilayah Badung bercirikan kawasan agraris dan dikelilingi pantai yang cocok untuk pelabuhan, aktivitas perdagangan laut yang cukup tua usianya (Kuta, Sanur). Produksi kerajinan seperti gerabah ( penyobekan ) juga menunjukkan corak kuno seperti yang masih dibuat di Desa  Lumintang. 1) Ekspedisi Patih Majapahit ( Gajah Mada ) disert...

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN KARANGASEM BALI INDONESIA

Asal-Usul Kata ‘Karangasem’ Gunung Lempuyang yang berada di sebelah Timur Laut kota Amlapura, pada mulanya bernama Adri Karang, yang berarti ‘Gunung Karang’. Pandita Agnijaya datang ke Bali tahun 1150 M mengemban bhisama: Gumawyeana dharma rikang Adri Karang maka kerahayuaning jagat Bangsul. Bhisama di atas termuat dalam prasasti Sading C yang terdapat di Griya Mandara, Munggu Badung. Pandita Agnijaya kemudian membuat tempat suci di puncak Gunung Lempuyang yang sekarang bernama Pura Luhur Lempuyang, sebagai tempat bersemadi. Tempat bersemadi ini disebut Karang Semadhi. Dari kata ‘Karang Semadhi’ inilah yang menjadi ‘Karangasem’. Sementara itu kata Lempuyang berasal dari kata lampu + hyang. Kata lampu berarti ‘terpilih’, ‘disukai’, dan hyang berarti ‘dewa’. Jadi Lempuyang berarti tempat suci yang dipilih atau disukai oleh para dewa. Sedangkan nama Amlapura tidak ada prasasti yang menyebutkan kata itu. Kemungkinan kata Amlapura tercipta pada jaman Dalem Watur Enggong di ...

Kisah Perjalanan Raden Ayu Pemecutan / Raden Ayu Siti Khotijah

  Taru rambut ini tumbuh tepat di pusara atau makam kramat Raden Ayu Pemecutan alias Gusti Ayu Made Rai berada di tengah setra Badung, tepatnya di jalan Gunung Batukaru sekarang. Di bawah sebuah pohon kepuh yang besar, ada sebuah kuburan yang khusus untuk salah seorang keluarga Puri Pemecutan yang bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Pemecutan. Bagaimana bisa terjadi adanya taru rambut pada sebuah makam kramat tersebut? Kisah ceritanya adalah sebagai berikut : Tersebutlah seorang raja di Puri Pemecutan yang bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Salah seorang putri beliau bernama Gusti Ayu Made Rai. Sang putri ketika menginjak dewasa ditimpa penyakit keras dan menahun yakni sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tidak kunjung sembuh pula. Sang raja ketika itu mengheningkan bayu sabda dan idep, memohon kehadapan Hyang Kuasa, di merajan puri. Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan sabda pa...