Skip to main content

14. Pantai Melasti Ungasan Bali





Bali Selatan sekarang sedang gencar-gencarnya membangun tempat wisata baru atau tempat wisata yang sudah ada dikelola sehingga tampak seperti tempat wisata baru. Sebut saja tempat wisata Pantai Pandawa, siapa yang menyangka pantai yang dulunya bernama Pantai Penyekjekan ini sangat sulit diakses karena dikelilingi oleh tebing karang yang sangat tinggi dan terjal.
Semenjak tebing karang tersebut dibelah dan dibuat jalan beraspal yang sangat baik sehingga kendaraan baik roda dua maupun roda empat bisa menjangkau lokasi pantai ini. Ini akan berdampak jumlah kunjungan ke pantai tersebut. Ini terbukti dengan adanya jalan tersebut jumlah kunjungan ke pantai ini mencapai ribuan orang apalagi hari-hari libur pantai ini menjadi serbuan para pelancong baik wisatawan mancanegara maupun nusantara.


Selain menyulap Pantai Penyekjekan menjadi Pantai Pandawa yang mampu menyedot ribuan pengunjung tiap harinya, pemerintah setempat juga akan menyulap Pantai Melasti menjadi icon baru di Bali selatan. Karakteristik pantai Melasti hampir sama seperti pantai Pandawa, di mana tebing yang tinggi dibelah untuk dibuat jalan beraspal sehingga memudahkan pengunjung mengakses pantai tersebut. Bahkan ada yang mengatakan kalau pantai Melasti ini merupakan kembaran dari pantai Pandawa atau pantai Pandawa yang kedua.


Tidak seperti pantai Pandawa yang selalu diserbu oleh ribuan pengunjung tiap harinya, justru pantai melasti masih sepi dari pengunjung karena pantai ini baru dibuka. Ini dapat dilihat belum tersedianya fasilitas di pantai ini dan ada beberapa fasilitas dalam tahap pembuatan. Walaupun pantai ini “belum jadi” namun menawarkan keindahan yang luar biasa. Nantinya pantai ini akan mampu mengalahkan keindahan pantai Pandawa. Jalan yang berkelok-kelok menambah keindahan pantai ini. Apalagi alamnya masih alami dengan air laut masih membiru. Pemandangan tebing-tebingnya yang keren, pemandangan pesisir pantai dengan pasir putih dan tentu pemandangan lautnya begitu biru menjadi daya tarik tersediri.

Pantai ini bernama Pantai Melasti karena pantai ini sering digunakan untuk kegiatan upacara melasti oleh warga sekitar yang biasanya dilakukan menjelang perayaan Nyepi di bali. Pantai ini akan dikembangkan menjadi pusat olah raga air (watersport) seperti yang ada di Pantai Tanjung Benoa seperti parasailing, jetsky, banana boat dan lain sebagainya. Pantai ini nantinya dapat dijadikan tempat wisata alternatif bagi pecinta olahraga air jika berliburan ke bali.
Peminat pantai Melasti kebanyakan dari warga setempat atau wisatawan lokal, sedangkan wisatawan mancanegara hanyalah pengunjung yang kebetulan menginap di vila sekitar pantai Melasti. Tempat ini akan menjadi tempat favorit oleh kaum muda-mudi pada hari-hari libur atau menjelang akhir pekan seperti sabtu dan minggu. Selain berenang, piknik, memancing, dan berjemur wisatawan juga dapat menikmati indahknya suasana matahari terbenam di pantai ini sambil duduk santai di atas butiran pasir putih.


Letak dan Cara Mengakses Pantai Melasti Ungasan
Pantai Melasti berada di Jalan Melasti, Banjar Kelod, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung , Bali. Dari kota Denpasar menempuh jarak 26 km atau kira-kira memerlukan waktu 50 menit. Dari pantai Pandawa hanya menempuh jarak 8,6 km atau 18 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Pantai ini bersebalahan dengan pantai Bali Clift atau Pantai Green Bowl atau Pantai Batu Pageh yang berjarak 5,3 km atau 9 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.

Jika Anda datang dari Bandara Ngurah Rai hanya memerlukan jarak tempuh 18 km atau 34 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor dengan melalui jalan By Pass Ngurah Rai, kemudian di perempatan Jimbaran (KFC Jimbaran) belok ke kanan menuju Jalan Uluwatu. Dengan melewati Cultur Park (GWK) akan menemukan sebuah perempatan yang terdapat sebuah patung ditenganya kemudian belok ke kiri menuju Jalan Pura Batu Pageh lalu dilanjutkan menuju Balai Banjar Kelod Desa Ungasan yang merupakan jalan menuju Jalan Melasti. Dari jalan Melasti lurus terus sampai ketemu Bayan Tree Hotel and Resort. Sesampai di pertigaan di depan hotel beloklah ke kiri. Lanjutkan perjalanan Anda sampai menemukan pantai di ujung tebing.


Comments

Popular posts from this blog

Awal berdirinya kerajaan Badung Bali

Berdasarkan sumber – sumber sejarah, bekas atau bukti-bukti peninggalan masa lampau dapat diketahui, bahwa yang kemudian menjadi wilayah  Kerajaan Badung  berdasarkan  tempat ditemukannya artefak,  diantaranya :  Prasasti Blanjong  di Sanur  yang berangka  tahun  913 Masehi.  Pura Maospahit   Grenceng  dan  Tonja , Sumerta pada abad ke-14. Bukti peninggalan artefak Pura dengan langgam arsitekturnya, institusi dan lain – lainnya memberikan fenomena kehidupan komunitas  yang sudah teratur pada jaman itu. Dari sisi bentang alam, wilayah Badung bercirikan kawasan agraris dan dikelilingi pantai yang cocok untuk pelabuhan, aktivitas perdagangan laut yang cukup tua usianya (Kuta, Sanur). Produksi kerajinan seperti gerabah ( penyobekan ) juga menunjukkan corak kuno seperti yang masih dibuat di Desa  Lumintang. 1) Ekspedisi Patih Majapahit ( Gajah Mada ) disertai Para Arya ke Pulau Bali dalam usaha mempersatukan wilayah Nusantara. Khususnya Arya Damar (Adi

5. Rumah Pohon Temega Karangasem

Wisata Rumah Pohon Temega adalah tempat wisata di Bali terbaru dan paling hits. Tepatnya berada Jl. Raya Tirta Gangga, Temega, Padang Kerta, Kec. Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Tempat ini dibuka sekitar bulan November 2016 lalu, dan masih termasuk wisata baru. Jarak tempuh dari Denpasar sekitar 2 jam perjalanan/ jarak 70 km, atau sekitar 3 km sebelum sampai wisata Tirta Gangga. Lokasi ada di tepi jalan raya, jadi kamu akan lebih mudah menemukan tempat ini. Harga tiket masuk cukup murah. Untuk dewasa Rp 10.000,-, anak-anak Rp 5.000,- per orang. Untuk tarif parkir sepeda motor Rp 2.000,-, mobil Rp 5.000,- per unit. Tempat unik ini buka setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai jam 7 sore. Di hari libur Nasional/Minggu tempat ini ramai pengunjung, jika ingin puas menikmati wisata disini sebaiknya datang di hari biasa. Rumah-rumah yang ada di atas pohon ini berdesain unik dan kekinian untuk menikmati pemandangan alam sekitar. Penghubung antar rumah pohon ini a

Kisah Perjalanan Raden Ayu Pemecutan / Raden Ayu Siti Khotijah

  Taru rambut ini tumbuh tepat di pusara atau makam kramat Raden Ayu Pemecutan alias Gusti Ayu Made Rai berada di tengah setra Badung, tepatnya di jalan Gunung Batukaru sekarang. Di bawah sebuah pohon kepuh yang besar, ada sebuah kuburan yang khusus untuk salah seorang keluarga Puri Pemecutan yang bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Pemecutan. Bagaimana bisa terjadi adanya taru rambut pada sebuah makam kramat tersebut? Kisah ceritanya adalah sebagai berikut : Tersebutlah seorang raja di Puri Pemecutan yang bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Salah seorang putri beliau bernama Gusti Ayu Made Rai. Sang putri ketika menginjak dewasa ditimpa penyakit keras dan menahun yakni sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tidak kunjung sembuh pula. Sang raja ketika itu mengheningkan bayu sabda dan idep, memohon kehadapan Hyang Kuasa, di merajan puri. Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan sabda pandit