Skip to main content

2. Panel LVMDP

LVMDP Dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan nama PUTR atau Panel Utama Tegangan Rendah

Merupakan induk kendali atau pusat kendali power dalam satu bangunan, baik bangunan tersebut berupa perkantoran, pergudangan, apartement, hotel, pabrik, ataupun tempat tinggal. Disebut pusat kendali power karena sebelum power / tenaga listrik didistribusikan pada setiap pemakaian, power akan diolah dan dikontrol dari induk power atau lebih dikenal dengan nama Panel ( LVMDP atau PUTR ).
Sumber tenaga yang dipergunakan, biasanya dari PLN, Diesel/ Genset, atau keduanya dan dapat dipergunaka secara bergantian, bersamaan secara terpisah, atau bersamaan secara Parallel/menjadi satu, Pengendalian pada Pusat Kendali ini, bisa dioperasikan dengan cara Manual oleh Operator, atau Automatis dengan kontrol dari dalam panel itu sendiri, atau dengan Building Automatic System ( BAS ) yang kini banyak dipergunakan.
Terletak dalam ruangan tersendiri dan terpisah dari ruang panel distribusi yang lain, berdiri sendiri atau menjadi satu dengan Trafo atau sumber power dari PLN, atau menjadi satu ruang dengan Genset. Berfungsi sebagai sumber power utama, panel ini akan mempermudah perdistri-busian power ke pemakaian-pemakaian melewati Panel Distribusi per bagian, mempermudah pengecheckan pemakaian daya secara keseluruhan, juga pengecheckan daya pada bagian-bagian yang didistribisikan, dan sebagai pengaman tingkat ahkir jika terjadi gangguan atau masalah pada panel-panel dalam pemakaian.
Panel ini akan sangat mudah dibedakan dari panel-panel yang lain karena memang mempunyai nama dengan kata UTAMA ( MAINS ) dan mempunyai bentuk fisik yang lebih besar dari panel-panel yang lain. Akan tetapi yang paling mudah untuk dikenali adalah, bahwa sumber power yang masuk dalam panel ini adalah langsung dari penghasil power itu sendiri. Yaitu dari Trafo/PLN atau dari Genset dan bukan dari panel lain. Jadi yang disebut LVMDP atau PUTR, adalah panel yang mendapatkan sumber powernya langsung dari penghasil power itu sendiri. Baik dari Trafo PLN atau Genset yang bekerja sendiri, atau dari Genset yang kerja Parallel / Synchron atau dari 2 ( dua ) sumber tersebut, Kategori dan jenis panel ini sangat banyak, terutama jika dilihat dari nama dan fungsinya, antara lain :

a. LVMDP / LVMDB / PUTR / MDP / MDB / Panel Utama
Yang banyak dipergunakan dengan sistem yang hampir sama, yaitu bahwa panel ini terdiri dari 2 ( dua ) sumber power ( PLN & Genset ) dengan sistem bergantian, dengan maksud bahwa sumber power akan diprioritaskan dengan sumber dari PLN dan sumber dari Genset akan dipergunakan hanya jika sumber power dari PLN mengalami suatu masalah atau padam. Atau hanya dari satu sumber power saja, baik itu dari PLN ataupun dari Genset.
Dalam panel ini tidak ada pengendalian terhadap Genset ataupun Trafo PLN. Tetapi hanya akan mendistribusikan power jika power telah siap untuk didistribusikan dan pengoperasian panel ini bisa hanya dengan sistem Manual saja atau Manual maupun Automatis.

b. PANEL - ATS ( Auto Transfer Switch )
Kalau dalam panel ini, sumber utamanya pasti dari 2 ( dua ) sumber, yaitu dari sumber power PLN dan dari power Genset. Dengan pemakaian sistem yang sama dengan panel LVMDP, akan tetapi dalam panel ini tidak ada pemakaian sistem pengendalian secara manual langsung. Atau semua komponent utama dalam panel ini, dapat ikendalikan secara AUTO. Dalam panel ini juga tidak ada pengendalian terhadap Genset ataupun Trafo PLN. Tetapi hanya akan mendistribusikan power jika power telah siap untuk didistribusikan.

c. PANEL - ATS / AMF ( Auto Transfer Switch / Automatic Mains Failure )
Dalam panel ini sama seperti pada item b, hanya saja panel ini dilengkapi dengan pengendalian terhadap power dari Genset. Artinya panel ini akan mengontrol kerja Genset ( start - running - stop ), sehingga pemakaian power dari genset dapat disetting sesuai dengan kebutuhan power yang diharapkan.

d. PKG ( Panel Kontrol Genset ) /P - AMF ( Automatic Mains Failure )
Dalam panel utama ini, sumber power yang dipergunakan hanya sumber power dari Genset saja. Dan panel utamanya menjadi satu dengan Panel Kontrol Genset. Dapat dioperasikan secara Manual ataupun Automatis.

Comments

Popular posts from this blog

Awal berdirinya kerajaan Badung Bali

Berdasarkan sumber – sumber sejarah, bekas atau bukti-bukti peninggalan masa lampau dapat diketahui, bahwa yang kemudian menjadi wilayah  Kerajaan Badung  berdasarkan  tempat ditemukannya artefak,  diantaranya :  Prasasti Blanjong  di Sanur  yang berangka  tahun  913 Masehi.  Pura Maospahit   Grenceng  dan  Tonja , Sumerta pada abad ke-14. Bukti peninggalan artefak Pura dengan langgam arsitekturnya, institusi dan lain – lainnya memberikan fenomena kehidupan komunitas  yang sudah teratur pada jaman itu. Dari sisi bentang alam, wilayah Badung bercirikan kawasan agraris dan dikelilingi pantai yang cocok untuk pelabuhan, aktivitas perdagangan laut yang cukup tua usianya (Kuta, Sanur). Produksi kerajinan seperti gerabah ( penyobekan ) juga menunjukkan corak kuno seperti yang masih dibuat di Desa  Lumintang. 1) Ekspedisi Patih Majapahit ( Gajah Mada ) disert...

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN KARANGASEM BALI INDONESIA

Asal-Usul Kata ‘Karangasem’ Gunung Lempuyang yang berada di sebelah Timur Laut kota Amlapura, pada mulanya bernama Adri Karang, yang berarti ‘Gunung Karang’. Pandita Agnijaya datang ke Bali tahun 1150 M mengemban bhisama: Gumawyeana dharma rikang Adri Karang maka kerahayuaning jagat Bangsul. Bhisama di atas termuat dalam prasasti Sading C yang terdapat di Griya Mandara, Munggu Badung. Pandita Agnijaya kemudian membuat tempat suci di puncak Gunung Lempuyang yang sekarang bernama Pura Luhur Lempuyang, sebagai tempat bersemadi. Tempat bersemadi ini disebut Karang Semadhi. Dari kata ‘Karang Semadhi’ inilah yang menjadi ‘Karangasem’. Sementara itu kata Lempuyang berasal dari kata lampu + hyang. Kata lampu berarti ‘terpilih’, ‘disukai’, dan hyang berarti ‘dewa’. Jadi Lempuyang berarti tempat suci yang dipilih atau disukai oleh para dewa. Sedangkan nama Amlapura tidak ada prasasti yang menyebutkan kata itu. Kemungkinan kata Amlapura tercipta pada jaman Dalem Watur Enggong di ...

Kisah Perjalanan Raden Ayu Pemecutan / Raden Ayu Siti Khotijah

  Taru rambut ini tumbuh tepat di pusara atau makam kramat Raden Ayu Pemecutan alias Gusti Ayu Made Rai berada di tengah setra Badung, tepatnya di jalan Gunung Batukaru sekarang. Di bawah sebuah pohon kepuh yang besar, ada sebuah kuburan yang khusus untuk salah seorang keluarga Puri Pemecutan yang bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Pemecutan. Bagaimana bisa terjadi adanya taru rambut pada sebuah makam kramat tersebut? Kisah ceritanya adalah sebagai berikut : Tersebutlah seorang raja di Puri Pemecutan yang bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Salah seorang putri beliau bernama Gusti Ayu Made Rai. Sang putri ketika menginjak dewasa ditimpa penyakit keras dan menahun yakni sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tidak kunjung sembuh pula. Sang raja ketika itu mengheningkan bayu sabda dan idep, memohon kehadapan Hyang Kuasa, di merajan puri. Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan sabda pa...