Skip to main content

Liburan sekolah, ribuan wisatawan banjiri Tanah Lot Bali


Tanah lot. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Jelang Tahun Baru 2016, sejumlah wisatawan dari Pulau Jawa mulai membanjiri tempat-tempat wisata di Bali. Salah satunya yang paling diminati adalah objek wisata Tanah Lot. Selain menanti keindahan matahari terbenam di pantai ini, wisatawan juga dilarutkan dengan keunikan berbagai hal yang bersifat mistis.

Sehari sebelum perayaan Natal, wisata Tanah Lot yang terletak di wilayah Selatan Kabupaten Tabanan ini sudah mulai dijejali wisatawan domestik. Bahkan puluhan bus wisata hingga harus parkir di pinggir jalan pintu masuk gerbang objek wisata Tanah Lot, lantaran areal parkir seluas lebih dari 1,5 haktare penuh.

Manajer Operasional DTW Tanah Lot Ketut Toya Adnyana mengatakan, sudah sepekan ini terjadi lonjakan kenaikan yang luar biasa. Katanya, kalau hari Sabtu dan Minggu biasa sekitar 7.000 sampai 8.000-an pengunjung. Dari data yang tercatat jumlah kunjungan dari Januari sampai tanggal 24 Desember 2015, sudah mencapai angka 3.049.089.

"kami optimis bisa melampaui jumlah kunjungan pada tahun 2014 lalu. Namun kalau dari target kunjungan sudah tercapai pada bulan sebelumnya," terangnya, Minggu (27/12).

Meski terjadi kenaikan cukup signifikan, pihaknya memastikan seluruh sarana dan prasarana yang ada di kawasan Tanah Lot dapat mencukupi untuk menerima kedatangan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah.

Kata Toya, untuk parkir pengunjung tetap pada posisi masing-masing dan tidak menutup kemungkinan ke parkir cadangan, yakni di surya mandala cultural park jika kapasitas parkir utama sudah overload. Selain itu pihak operasional juga mengantisipasinya dengan memasang rambu-rambu petunjuk yang lebih mendetail, dan unit CCTV selalu stand by untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan.

Apa yang unik di Tanah Lot, selain keindahan alam pantainya. Di Pantai selatan Kabupaten Tabanan ini terdapat seonggok batu besar yang di atasnya terdapat sebuah pura yang ada sejak zaman sebelum kerajaan Majapahit. Konon di tempat ini ada mitos bagi pasangan kekasih yang nekat memadu kasih, hubungan keduanya tidak langgeng. Namun dari penuturan warga setempat, pasangan kekasih yang datang untuk tujuan supaya langgeng sampai ke pelamian, wajib meminta restu deburan gelombang ombak cinta.

Di antara celah Pura Tanah Lot dan Batu yang ada di sebelahnya membentuk sebuah lubang atau terowongan yang terlihat dari kejauhan seperti lambang love. Biasanya sepasang kekasih menanti gelombang semburan air laut dari lubang itu untuk dibasuhkan bersama. Sayangnya jarang sekali gelombang semburan air laut bisa masuk ke celah lubang itu.

Sementara itu, di bawah Pura Tanah Lot terdapat air suci atau tirta awet muda. Airnya tawar (tidak asin), secara antre bergantian para pengunjung meraup air suci ini dipandu oleh seorang pemangku. Air ini bisa dirasakan dan dimunum langsung, hanya saja kalau air pasang tentu pengunjung tidak dapat menuju lokasi sumber air suci Pura Tanah Lot.

Tidak hanya itu, di antara tebing goa di pesisir pantai, kita akan disambut oleh ular suci Tanah Lot. Konon menurut kepercayaan ular berwana hitam putih belang-belang ini sebagai penunggunya wilayah pantai selatan di Tabanan.

Ular yang memiliki jengger (mahkota) kecil di kepalanya ini hanya sepanjang tidak lebih dari 1 meter. Namun ular ini sangat jinak, pengunjung yang percaya sambil menyentuh dari berucap apa yang diinginkan, niscaya diberikan kemudahan jalan asalkan permintaannya tidak terlalu berlebihan.

Seperti itulah sepenggal keunikan dari Wisata Pura Tanah Lot yang terletak di Pantai Selatan Kabupaten Tabanan di Bali.

Comments

Popular posts from this blog

Awal berdirinya kerajaan Badung Bali

Berdasarkan sumber – sumber sejarah, bekas atau bukti-bukti peninggalan masa lampau dapat diketahui, bahwa yang kemudian menjadi wilayah  Kerajaan Badung  berdasarkan  tempat ditemukannya artefak,  diantaranya :  Prasasti Blanjong  di Sanur  yang berangka  tahun  913 Masehi.  Pura Maospahit   Grenceng  dan  Tonja , Sumerta pada abad ke-14. Bukti peninggalan artefak Pura dengan langgam arsitekturnya, institusi dan lain – lainnya memberikan fenomena kehidupan komunitas  yang sudah teratur pada jaman itu. Dari sisi bentang alam, wilayah Badung bercirikan kawasan agraris dan dikelilingi pantai yang cocok untuk pelabuhan, aktivitas perdagangan laut yang cukup tua usianya (Kuta, Sanur). Produksi kerajinan seperti gerabah ( penyobekan ) juga menunjukkan corak kuno seperti yang masih dibuat di Desa  Lumintang. 1) Ekspedisi Patih Majapahit ( Gajah Mada ) disertai Para Arya ke Pulau Bali dalam usaha mempersatukan wilayah Nusantara. Khususnya Arya Damar (Adi

5. Rumah Pohon Temega Karangasem

Wisata Rumah Pohon Temega adalah tempat wisata di Bali terbaru dan paling hits. Tepatnya berada Jl. Raya Tirta Gangga, Temega, Padang Kerta, Kec. Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Tempat ini dibuka sekitar bulan November 2016 lalu, dan masih termasuk wisata baru. Jarak tempuh dari Denpasar sekitar 2 jam perjalanan/ jarak 70 km, atau sekitar 3 km sebelum sampai wisata Tirta Gangga. Lokasi ada di tepi jalan raya, jadi kamu akan lebih mudah menemukan tempat ini. Harga tiket masuk cukup murah. Untuk dewasa Rp 10.000,-, anak-anak Rp 5.000,- per orang. Untuk tarif parkir sepeda motor Rp 2.000,-, mobil Rp 5.000,- per unit. Tempat unik ini buka setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai jam 7 sore. Di hari libur Nasional/Minggu tempat ini ramai pengunjung, jika ingin puas menikmati wisata disini sebaiknya datang di hari biasa. Rumah-rumah yang ada di atas pohon ini berdesain unik dan kekinian untuk menikmati pemandangan alam sekitar. Penghubung antar rumah pohon ini a

Kisah Perjalanan Raden Ayu Pemecutan / Raden Ayu Siti Khotijah

  Taru rambut ini tumbuh tepat di pusara atau makam kramat Raden Ayu Pemecutan alias Gusti Ayu Made Rai berada di tengah setra Badung, tepatnya di jalan Gunung Batukaru sekarang. Di bawah sebuah pohon kepuh yang besar, ada sebuah kuburan yang khusus untuk salah seorang keluarga Puri Pemecutan yang bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Pemecutan. Bagaimana bisa terjadi adanya taru rambut pada sebuah makam kramat tersebut? Kisah ceritanya adalah sebagai berikut : Tersebutlah seorang raja di Puri Pemecutan yang bergelar I Gusti Ngurah Gede Pemecutan. Salah seorang putri beliau bernama Gusti Ayu Made Rai. Sang putri ketika menginjak dewasa ditimpa penyakit keras dan menahun yakni sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tidak kunjung sembuh pula. Sang raja ketika itu mengheningkan bayu sabda dan idep, memohon kehadapan Hyang Kuasa, di merajan puri. Dari sana beliau mendapatkan pewisik bahwa Sang Raja hendaknya mengadakan sabda pandit