BPS. ©2013 Merdeka.com
"Dari 6 pintu utama melalui bandara, hanya bandara Ngurah Rai Bali yang naik terus baik secara bulan ke bulan atau tahun ke tahun. Walaupun ada kejadian gunung meletus dan abu vulkanik, tapi tetap Bali menjadi tujuan utama wisman buat berkunjung," kata Suryamin di kantornya,Jakarta, Senin (1/2).
Pada Desember 2015, Bandara Ngurah Rai mengalami peningkatan penumpang sebesar 38,75 persen ketimbang bulan sebelumnya (month to month). Jika dibandingkan Desember tahun sebelumnya, meningkat 6,65 persen.
Di luar Ngurah Rai, penurunan penumpang terjadi di lima pintu masuk Indonesia. Seperti, Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, turun 34,46 persen secara tahunan atau year on year. Namun naik 18,29 persen secara bulanan (m to m).
"Ini karena adanya gunung meletus yang gunung Sinabung itu, dan kebakaran hutan Sumatera yang beritanya besar itu tahun lalu."
Kemudian, Batam turun hingga 1,06 persen (y-o-y) dan naik sebesar 36,08 persen (m to m). Begitu juga dengan Bandara Soekarno Hatta.
"Tahunan turun, 2,56 persen dan secara bulanan turun 13,96 persen. Ini karena ada perbaikan bandara, jadi banyak yang dilimpahkan ke Bandara Halim Perdanakusumah," jelas Suryamin.
Lalu, Bandara Husen Sastranegara turun 18,35 persen (y-o-y) dan turun 14,30 persen (m to m). Sebab, ada proyek perpanjangan landasan pacu.
"Sedangkan untuk Juanda, Surabaya, turun secara yoy sebesar 11,64 persen dan mtom turun juga 17,54 persen. Ini akibat dari Gunung Bromo yang meletus, sehingga abunya kemana-kemana dan menyebabkan terganggunya penerbangan."
[yud]
Comments
Post a Comment